Tribratanews.magelang.jateng.polri.go.id MERTOYUDAN – Musyawarah Pimpinan Wilayah II Aisyiyah Jawa Tengah dilangsungkan di Kampus Universitas Muhamadiyah Magelang di Santan Sumberejo Mertoyudan Magelang. Sabtu, (4/1/2020)
Acara di Buka oleh Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadiri oleh PPM Jawa Tengah Drs.Tafsir M.Ag, Bupati Magelang Zaenal Arifin,SIP, Kapolres diwakili Wakapolres Magelang Kompol Eko Mardiyanto, SH, Rektor UMM Ir. Eko Muh Widodo, MT, PPA DR. Umur Baroroh , Ketua PWA Dra. Nur Johanatini, MM, Ketua PWM DR. Agung Danarto, Ketua PDM Kab Magelang Drs. H. Jumari, Forkopimcam Mertoyudan dan peserta musyawarah lk 300 orang.
Selama pelaksanaan Musyawarah mendapatkan pengamanan dari jajaran Polres Magelang Polda jateng dipimpin oleh Perwira Pengendali Kapolsek Mertoyudan AKP Panca Widarsa,SH.
Dalam pembukaannya Gubenur mengatakan bahea akhir akhir ini Banyak laporan yang kami terima, dan menjadikan keprihatinan antara lain kekerasan terhadap perempuan dan anak, kami mencoba mencatat karena makin hari masyarakat semakin berani untuk melapor, atas kejadian ini mari kita telusuri sampai ke bawah, ujar Ganjar Pranowo dalam sambutanya.
“ Lebih lagi banyaknya kasus di kalangan Guru yang mengajukan perceraian, diantaranya penyebabnya adalah kasus perselingkuhan, maka saya sangat prihatin dan apa permasalannya “ imbuhnya
Kaitanya dalam pembangunan kami mengajak masyarakat untuk mengawasi, ada 3 kelompok yaitu Perempuan, distabilitas, Partai kami mengajak ke 3 tersebut untuk memajukan Kususnya Jateng ternyata berhasil.
Seorang ibu adalah pekerja yang luar biasa yang tidak kenal lelah, kita terjunkan kepada sektor dengan pemberdayaan perempuan , dengan berkemajuan pembangunan infrastruktur maka setelah itu terjadi Pemberdayaan perekonomian, Pemberdayaan pendidikan, pungkasnya.
Sementara Drs. Nur Johantini MM dari Pengurus Pusat Aisyiyah menyampaikan bahwa dinamika Aisyiyah yang sangat luas di Jateng, Muhammadiyah hidup semua dan menunjukan karakter sebagai gerakan islam yang berkemajuan apa yang diperjuangkan sebagai dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar.
Wajib bagi perempuan aisyiyah mengajak para perempuan yang belum maju jiwa raga kita dengan nilai islam berkemajuan di sulutkan oleh konggres perempuan indonesia dan bersama membangun marsyarakat dan Negara.
Membangun negara bukan tugas laki-laki namun kewajiban kita semua dan untuk kepentingan NKRI, Gerakan Aisyiyah adalah gerakan akar merumput sehingga kuat, Aisyah harus diterima di masyarakat luas dan membawa kita semua menuju kehidupan yang lebih baik, pungkasnya.
Editor Wahyu